Sabtu, 19 Januari 2013

Mengenal Multimeter


Pada tulisan ini,  gue mau bahas yang namanya alat ukur . sebenernya sih banyak macam-macam   alat ukur, cuma entah kenapa gue lebih tertarik sama yang namanya multimeter karena kombinasinya itu . Dan mungkin sebagian dari kalian udah ngerti lah tentang alat ukur yang satu ini, nah disini gue mau review lagi, mungkin ada yang lupa yee gaa ?? hahaha

oke langsung aja ke materi,

Multimeter biasa kita kenal sebagai alat ukur serba bisa, betul ga ? coba bayangkan disaat kita sedang memasang instalasi rumah, pada dasarnya kita juga harus mengukur Arus (ampere) , Tegangan (volt), dan juga hambatan (ohm) . Jika tidak ada alat ukur seperti multimeter, berapa banyak alat dasar yang kita butuhkan untuk mengukur Ampere, volt, dan ohm pada instalasi tersebut. Maka dari itu untuk mempermudah dan mempersingkat pekerjaan, diciptakanlah suatu alat kombinasi seperti Multimeter, atau nama lainnya adalah Multitester .

Nah, dijaman gue STM dulu, gue masih menggunakan Multimeter yang masih pake pengukur dengan jarum, atau yang biasa kita sebut Analog, nah sekarang, udah ada tuh yang penunjuk ukurnya pake angka dan lebih akurat, yang biasa disebut dengan Digital . tapi entah kenapa gue lebih suka sama yang klasik (analog) broo hahahha .

Menurut pengalaman gue, Korsleting listrik bisa meyebabkan kebakaran, tapi kata guru gue dulu di STM, semua itu bisa dicegah dengan Multimeter . WOW !!
yang penting kalo ada yang aneh dengan keadaan instalasi rumah lo, coba deh cek Arus,Ohm, dan Voltnya biar kita bisa mastiin ada yang salah ga nih sama instalasi. betul ga ?

sedikit definisi dari Multimeter :
Multimeter dibagi menjadi dua yaitu : 

1. Multimeter Analog    

Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

2Multimeter Digital

Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.

Bagian Bagian Multimeter

  • Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

    • Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja  multimeter , dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W), saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

      • Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).

        • Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum  multimeter  digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

          • Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada  multimeter  yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

          Selain dua multimeter yang telah disebutkan diatas, telah ada perkembangan pada produk multimeter ini yang disebut multimeter clamp . Berikut penjelasannya.

          Di bidang teknik listrik dan elektronik, multimeter clamp atau multimeter jepit adalah perangkat listrik memiliki dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan menjepit di sekitar konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat-sifat arus listrik dalam konduktor yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan konduktor listrik, atau untuk memutuskan untuk penyisipan melalui probe.

          Klem saat ini biasanya digunakan untuk membaca besarnya sebuah sinusoidal saat ini (selalu digunakan dalam arus bolak-balik sistem tenaga (AC) distribusi), tetapi dalam kaitannya dengan instrumentasi canggih lebih fase dan gelombang yang tersedia. Arus bolak-balik yang sangat tinggi (1000 A dan lebih) yang mudah dibaca dengan meteran yang sesuai; arus langsung , dan sangat rendah arus AC (milliamperes) lebih sulit untuk diukur.


          indahnya berbagi yee gaa ? hahahaha
          nah, mungkin pembahasan Multimeternya cuma sampe sini aja nih, oke semoga bermanfaat buat kalian yang baca . oke sampe ketemu di tulisan tulisan gue yang lain .

          Tidak ada komentar:

          Posting Komentar