Jumat, 18 Januari 2013

 INDUSTRI DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Jika kita ingin menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu adanya itikad yang kuat dankesamaan persepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup dapatlahdiartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.Memang manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, secarahayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat menggunakan air yang tercemar denganrekayasa teknologi (daur ulang) berupa salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi komoditasekonomi. Tetapi untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat dimanfaatkansecara optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil resiko kerusakanlingkungan.Dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar manusia tetap ³survival´.Hakekatnya manusia telah ³survival´ sejak awal peradaban hingga kini, tetapi peralihan danrevolusi besar yang melanda umat manusia akibat kemajuan pembangunan, teknologi, iptek, danindustri, serta revolusi sibernitika, menghantarkan manusia untuk tetap mampu menggoreskansejarah kehidupan, akibat relasi kemajuan yang bersinggungan dengan lingkungan hidupnya.Karena jika tidak mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari permasalahanlingkungan, maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat ke-magnitude-an teknologi akanmengancam kelangsungan hidup manusia.


 Dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan

 Pentingnya inovasi dalam proses pembangunan ekonomi di suatu negara, dalam hal ini, pesatnyahasil penemuan baru dapat dijadikan sebagai ukuran kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa.Dari berbagai tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya dapatditarik selalu benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa manusia³survival´ yaitu oleh karena teknologi.Teknologi memberikan kemajuan bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industrimobil, yang memperkaya peradaban manusia. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam kelangsungan hidupmanusia akibat memanasnya bumi akibat efek ³rumah kaca´.Teknologi yang diandalkan sebagai instrumen utama dalam ³revolusi hijau´ mampumeningkatkan hasil pertanian, karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifatsuplemen, pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan akibat rutinnyadigunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu memperkuat daya tahan hamatanaman misalnya wereng dan kutu loncat.Teknologi juga memberi rasa aman dan kenyamanan bagi manusia akibat mampu menyediakan berbagai kebutuhan seperti tabung gas kebakaran, alat-alat pendingin (lemari es dan AC), berbagai jenis aroma parfum dalam kemasan yang menawan, atau obat anti nyamuk yang praktisuntuk disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata CFC (chlorofluorocarbon) dan tetra fluoro ethylene polymer  yang digunakan justru memilikikontribusi bagi menipisnya lapisan ozon di stratosfer

sumber : http://id.scribd.com/doc/53064030/INDUSTRI-DAN-PENCEMARAN-LINGKUNGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar