AHMAD RIDWAN
A. Pengertian
Bunga
Bunga (interest) dapat
dimengerti sebagai uang yang dibayarkan/diterima atas penggunaan sejumlah
pinjaman atau sejumlah uang yang disimpan. Dalam pengertian yang lebih luas
bunga dapat dianggap sebagai uang yang diperoleh dari investasi sejumlah modal
tertentu.
Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan
atau dibayar atas penggunaan uang, sedangkan usury adalah pekerjaan meminjamkan
uang dengan mengenakan bunga yang tinggi.
Misalnya, Tuan A meminjamkan uang Rp 1.000.000,- dalam tempo pelunasan 6
bulan, pada saat mengembalikan Tuan A menetapkan tambahan pembayaran sebesar Rp
100.000,-. Tambahan pembayaran Rp 100.000,- disebut sebagai interest atau
bunga.
Definisi interest menurut Samuel G. Kling, dalam The Legal Encylopedia for
Home and Business, 1960, 246 (IBI,36), “Interest is compensation for
the use of money which due.”
Menurut Oxford English Dictionary, 1989, 109 (IBI, 37) mendefinisikan,“Interest
is money paid for the use of money lent (the principal), or for forbearance of
a debt, according to a fixed ratio (rafe per cent)”.
Usury didefinisikan dalam Oxford English Dictionary, 1989,365 (IBI,37)
adalah “The fact or practice of lending money at interest, especially
in later use, the practice of charging, taking or contracting to receive,
exessive or illegal rate of interest for money on loan.”
Menurut Cardinal de Lugo (1593-1623), mendefinisikan, “Usury is
gain immediately arising as an obligation from a loan of mutuum if gain doesn
not arise from mutuum but from purchase and sale, however unjust, it is not
usury, and likewese if it is not paid as an obligation due but from goodwill,
gratitude, or friendship, it is not usury”.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury
merupakan dua konsep yang serupa, yaitu keuntungan yang diharapkan oleh pemberi
pinjaman atas peminjaman uang atau barang (mutuum), yang sebenarnya barang atau
uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga kerja tidak akan menghasilkan
apa-apa.
Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan akibat jual beli, dengan
kata lain tambahan dari harga pokok dalam jual beli bukanlah usury atau
interest, tetapi laba atau keuntungan.
B. Macam
–Macam Bunga Bank
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil.
v Pada suku bunga nominal menjelaskan bahwa jumlah uang
yang dibayarkan harus sesuai dengan jumlah uang yang dipinjamnya.
v Sedangkan pada suku bunga riil menjelaskan bahwa
selisih antara suku bunga nominal dengan laju invlasi, dimana suku bunga riil
lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya
beli uang yang dipinjam.
Suku Bunga
Nominal
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media
cetak. Misalnya perusahaan meminjam uang dari bank sebesar $100.000 selama
setahun pada suku bunga nominal 10%, maka pada akhir tahun perusahaan harus
mengembalikan pinjaman tersebut sebesar $110.000 (yaitu $100.000 x 10%).
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi inflasinya adalah 3%.
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi inflasinya adalah 3%.
Suku Bunga
Riil
Suku Bunga Riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi, (atau
suku bunga riil = suku bunga nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada
contoh diatas inflasi yang diantisipasi adalah sebesar 3% dan suku bunga
nominal naik menjadi 13%, maka suku bunga riil sebenarnya tidak berubah (yaitu
13% – 3%).
Suku bunga riil sangat penting dipertimbangkan. Bagi orang yang menabung uang di bank, misalnya, dengan tingkat suku bunga 5% dan inflasi tahun tersebut ternyata sebesar 4%, maka suku bunga riil yang ia peroleh hanyalah sebesar 1%. Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi selama ia menabung uang telah mengurangi nilai keuntungan (bunga) yang diperoleh.
Sementara bagi orang yang meminjam uang dari bank, jika suku bunga pinjaman sebesar 12% dan tingkat inflasi sebesar 5%, maka suku bunga riil yang harus dibayar hanyalah 8%. Ini dikarenakan harga barang dan jasa (termasuk pendapatan si peminjam) rata-rata naik sebesar 5%, sehingga biaya atas pinjaman (cost of capital) hanya tinggal 8%.
Suku bunga riil sangat penting dipertimbangkan. Bagi orang yang menabung uang di bank, misalnya, dengan tingkat suku bunga 5% dan inflasi tahun tersebut ternyata sebesar 4%, maka suku bunga riil yang ia peroleh hanyalah sebesar 1%. Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi selama ia menabung uang telah mengurangi nilai keuntungan (bunga) yang diperoleh.
Sementara bagi orang yang meminjam uang dari bank, jika suku bunga pinjaman sebesar 12% dan tingkat inflasi sebesar 5%, maka suku bunga riil yang harus dibayar hanyalah 8%. Ini dikarenakan harga barang dan jasa (termasuk pendapatan si peminjam) rata-rata naik sebesar 5%, sehingga biaya atas pinjaman (cost of capital) hanya tinggal 8%.
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar