Ahmad ridwan
10411448-3IB02
Picohydro adalah suatu pembangkit listrik
skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi,
sungai atau air terjun alamdengan cara
memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, Picohydro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Picohydro
mendapatkan energi dari
aliran air yang
memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, picohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan
air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi
potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi
jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga
permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam
rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk
menggerakkan turbin atau
kincir air picohydro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator.
Picohydro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya
dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif
kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar,
berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang
diperlukan guna instalasi dan pengoperasian picohydro. Hal tersebut merupakan
salah satu keunggulan picohydro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan picohydro terutama
pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW
digolongkan sebagai mikrohidro atau juga picohydro. Dengan demikian, sistem
pembangkit mikrohidro dan picohydro cocok untuk menjangkau ketersediaan
jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa
keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro dan
picohydro adalah sebagai berikut :
1. Dibandingkan dengan pembangkit
listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
2. Memiliki konstruksi yang sederhana
dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah
setempat dengan sedikit latihan.
3. Tidak menimbulkan pencemaran.
5. Dapat mendorong masyarakat agar
dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan air terjamin.
Pembuatan picohydro diawali dengan proses perancanaan yaitu
menghitung parameter-parameter dimensi dan ukuran serta bahan yang akan
digunakan sesuai dengan data sumber energi air yang telah di survey.
Selanjutnya proses pembuatan yang sesuai dengan perancangan serta mencari bahan
dengan memanfaatkan material dan komponen generator yang banyak dipasaran dan
mudah disusun maupun dibuat. Kemudian generator diuji untuk mengetahui
karakteristik atau performa dari pembangkit. Pengujian dilakukan untuk
memvariasikan sudut-sudut turbin terhadap beberapa variasi debit, sehingga
didapatkan parameter-parameter seperti tegangan, arus, dan debit air yang masuk
ke sistem pembangkit yang selanjutnya dapat diketahui performa turbin seperti
efisiensi dan daya yang dihasilkan. Pengukuran tegangan dan arus dilakukan
langsung dari generator dengan beban lampu 15 watt.
Tahap Perancangan
Tahap
perancangan merupakan tahap dalam menentukan dimensi, ukuran dan bahan yang
akan digunakan. Tahapan perancangan picohydro seperti pada flowchart dibawah.
Dari hasil perancangan diperoleh prototipe pembangkit
listrik tenaga pocohydro yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu pipa
saluran (penstock), turbin air jenis Propeler, housing, dan generator, serta
poros penghubung turbin ke generator .
Gbr. Diagram alir perancangan picohydro
sumber: